Fakultas
Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi tidak pernah berhenti
untuk berinovasi. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan
dosen dan mahasiswa, mereka memperkenalkan inovasi penggunaan tabung
elpiji yang dijadikan sebagai bahan bakar sepeda motor.
Menurut Dekan Fakultas Teknik, Endang
Suprihatin, ST., MT, bahwa terobosan ini merupakan bentuk pemberdayaan
energi alternative ramah lingkungan untuk bahan baker sepeda motor. “ini
merupakan pemecahan masalah untuk mengatasi pencemaran lingkungan
dengan penggunaan energi alternative pengganti BBM yang ramah
lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan gas Liquid Petroleum Gas (LPG),” jelasnya.
Dosen Fakultas Teknik, Sugiyono
menambahkan bahwa Fakultas Teknik ingin membawa misi lain dalam inovasi
kali ini, selain dapat mengurangi efek pencemaran lingkungan, penggunaan
alternative ini dapat menjadi harapan untuk membuka usaha perakitan
sepeda motor berbahan baker elpiji “masih langkanya bisnis perakitan
motor berbahan baker gas dapat memberikan peluang jenis usaha”
tambahnya.
Sekedar diketahui, selain inovasi ini
dapat mengurangi efek pencemaran lingkungan, juga bernilai ekonomis,
mengingat proses konversi bensin ke elpiji pada motor cukup mudah
dilakukan. Peralatan yang dibutuhkanpun cukup mudah diperoleh dengan
harga yang cukup terjangkau. Berdasarkan hasil tes 1 kg untuk jarak
tempuh mnimal 100 km, dengan harga LPG saat ini Rp. 14 ribu per 3,3 kg,
maka per km hanya membutuhkan biaya sebesar Rp. 42,42 saja, artinya ada
penghematan penggunaan energi Rp. 86,15 per km atau 67 persen, sedangkan
bila menggunakan bensin untuk jarak tempuh 35 km, dengan harga bensin
Rp. 4500 per liternya maka per km perlu biaya Rp. 128,57. Bandingkan
dengan LPG yang sudah dite oleh tim Inovator Fakultas Teknik.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar jika anda kesulitan atau kurang Faham